Senin, 12 Maret 2012

Bocah pinggiran berhati emas




ketika matahari mulai menampakan wujud
ku lihat seorang bocah melangkahkan kaki
karung di pundak selalu setia menemaninya
sambil memungut botol bekas air mineral
sesekali memegang perut menahan lapar

guratan lelah
pancaran pahit hidup terlihat jelas di wajahnya
tapi seperti ada cahaya semangat dan ketulusan yang tersembunyi
rasa penasaran menggoda aku untuk bertanya

ku hampiri, ku ajak ia untuk bicara
kata demi kata ia jawab
ada jawaban yang sangat membuatku tertegun ,salut untuknya
rupanya ia semalam tidak tidur ,
ibunya sedang sakit keras,
ayahnya sudah lama meninggalkan dunia ini yang hanya mewariskan semangat untuk tidak meminta minta.

Ia ingin membawa ibunya berobat ke dokter
Tak ingin melihat ibunya meninggal dalam penderitaan
Ia ingin membahagiakan ibunya selagi hayat masih di kandung badan

Begitu cinta  ia kepada ibunya
Begitu berbakti kepada ibunya
Hingga ia lupa akan usianya  yang seharusnya untuk sekolah dan bermain

Bocah pinggiran hatimu bersangkar emas
Rupanya ketulusan yang membuatmu tetap semangat
Tanpa terasa matahari telah sempurna dengan wujudnya
Ia harus kembali menapaki hidupnya
Dan akupun harus beraktifitas

Ibu andai kau masih hidup
Ingin ku selimuti dirimu dengan kebahagiaan
Aku tak sempat merasakan kasih sayangmu
Karena kau telah meninggalkan dunia ini ketika kau melahirkan aku
Doaku tak pernah putus untukmu
Karena tanpamu tak mungkin aku ada di dunia ini

Bocah pinggir jalan
Terima kasih kau telah membuatku kembali mengenang kebesaran seorang ibu
Semoga di angkat derajatmu oleh yang maha kuasa
Dan bisa terus kau bahagiakan ibumu

Karya : Ilman Lukas

0 komentar:

Posting Komentar