ketika pujangga menunggu fajar
ada guratan kecewa di dahinya
kalimat tak sampai di ujung baris
letih di maya pikirannya
pena tergeletak
lembaran kertas berserakan
bercengkrama tapi tak seirama
tetesan embun sirna di terpa mentari
kantuk menyerang dari segala penjuru
tak terbendung ibarat air bah yang tak tertahan
hanya berharap
smoga ada sebaris kata yang bisa melengkapi
mengikuti irama yang terbentang
Karya : Ilman Lukas Penyair
0 komentar:
Posting Komentar