Jumat, 30 Desember 2011

Pujangga menunggu fajar



ketika pujangga menunggu fajar
ada guratan kecewa di dahinya
kalimat tak sampai di ujung baris
letih di maya pikirannya

pena tergeletak
lembaran kertas berserakan
bercengkrama tapi tak seirama

tetesan embun sirna di terpa mentari
kantuk menyerang dari segala penjuru
tak terbendung ibarat air bah yang tak tertahan

hanya berharap
smoga ada sebaris kata yang bisa melengkapi
mengikuti irama yang terbentang

Karya : Ilman Lukas Penyair 

0 komentar:

Posting Komentar