AYAH IBU MANA….?

“AYAH IBU MANA….?”

Kata itu yang selalu terdengar ketika anak anakku kecil

Bilaku pulang dari pasar selalu ibu yang mereka tanyakan

Ibu selalu memeluk anak anaknya ketika baru pulang

Ibu bekerja jadi buruh cuci dan bila ada waktu senggang dia memulung botol botol bekas

Makan selalu bersama tidurpun mereka selalu ingin di peluk

Kini anak anak sudah berumah tangga bertemu jarang Tanya kabar ibunya pun hampir tidak pernah

Ibu selalu termenung di kala ia baru pulang seakan ia rindu anaknya memanggil dan memeluknya

Anakku yang sulung sudah punya sepeda motor terlihat gagah bila ia mengendarainya

Ibu selalu memandangi sepeda motornya

ingin sekali di boncengi tapi anakku selalu sibuk dan sibuk

Sampai di akhir hayatnya pun rasa itu selalu di pendam

Bukan sepeda motor yang ia taiki tapi keranda yang menghatar ia ke liang lahat

Di kala ibu sakit parah aku sudah kabari anak anakku tapi mereka selalu bilang “ya ayah nanti aku datang menjenguk” tapi hingga ia menghembuskan nafas yang terakhir kali mereka tak kunjung datang

Ku hantar beliau ke peraduannya yang terakhir di atas keranda bersama rindu terhadap anak anaknya

Tak terasa air mataku terjatuh ketika aku memanjatkan doa untuknya

Anakku memegang pundakku dan berkata “sudahlah ayah mari kita pulang hari sudah mau hujan’,

Sampai di depan pintu tak ada lagi yang menyambutku

Meja makan di hadapanku ku pandangi dulu disitu kami makan bersama

beliau selalu menyuapi anak anakku selalu di dahulukan mereka

bila mereka sudah kenyang baru beliau makan.

“AYAH IBU MANA….?”

Astagfirllah al azim ternyata aku sedang bermimpi suara itu terdengar jelas sekali

Kata yang di rindukan ibu ketika anak anak menyambutku pulang

azan subuh membangunkan aku

Segera ku beranjak ke kamar mandi untuk mengambil wudhu lalu ku shallat dan bersujud di hadapan sang illahi seraya berdoa semoga anak anakku sadar bahwa mereka bisa  ada di dunia ini atas jasa dan pengorbanan ibunya….

Kini beliau telah tiada 6 tahun yang lalu

Sendiriku tanpanya dan tanpa  kata ‘’ AYAH IBU MANA..?”.

Karya :: Ilman Lukas